10 Ciri-ciri Anak Mengalami Stunting dan Pencegahannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ada beberapa ciri-ciri anak mengalami stunting yang harus diketahui orang tua. Stunting adalah merupakan kondisi gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak yang disebabkan karena gizi buruk, infeksi berulang, dan kurangnya stimulus psikososial.
Stunting merupakan indikasi utama malnutrisi dan infeksi seperti diare, helminthiasis pada anak usia dini, dan malnutrisi selama pertumbuhan janin yang disebabkan oleh ibu yang kekurangan gizi. Pertumbuhan anak terhambat didefinisikan jika tinggi badan terhadap usia anak lebih dari dua standar deviasi Median Standar Pertumbuhan Anak WHO.
Stunting pada anak usia dini, terutama pada 1000 hari pertama sejak pembuahan hingga usia dua tahun, mengganggu pertumbuhan dan berdampak buruk pada perkembangan fungsional anak. Beberapa konsekuensinya termasuk buruknya kemampuan kognitif dan kinerja akademis, hilangnya produktivitas.
Hal ini jika dikaitkan dengan penambahan berat badan berlebih di masa kanak-kanak, dapat meningkatkan risiko penyakit kronis terkait nutrisi di kemudian hari di masa dewasa. Berikut ciri-ciri anak mengalami stunting seperti dirangkum dari situs resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Selasa (26/12/2023).
1. Pertumbuhan tulang tertunda
2. Berat badan rendah dibandingkan anak seusianya
3. Tubuh lebih pendek dibandingkan anak seusianya
4. Proporsi tubuh yang cenderung normal tapi tampak lebih muda atau kecil untuk seusianya
5. Pertumbuhan gigi terlambat
6. Kemampuan fokus dan memori belajar buruk
7. Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya
8. Menjadi lebih pendiam pada usia 8 - 10 tahun
9. Tidak banyak melakukan kontak mata terhadap orang di sekitar
10. Mudah terserang berbagai penyakit.
Dilansir dari Netmeds, stunting bisa dicegah dengan fokus pada pemberian nutrisi yang optimal pada 1000 hari pertama kehidupan seorang anak. Mulai dari konsepsi hingga anak berusia 2 tahun.
Tahapan dalam kehidupan seorang anak ini sangatlah penting karena otak berkembang pesat dan meletakkan dasar yang kuat untuk kemampuan kognitif dan keterampilan sosial di masa depan. Ini juga merupakan masa di mana anak mempunyai risiko lebih tinggi terkena infeksi yang menyebabkan diare dan gangguan lain yang dapat menghambat tumbuh kembang anak.
Memastikan nutrisi yang optimal bagi ibu hamil dan menyusui sangatlah penting. Hal ini menurunkan risiko bayi lahir dengan berat badan lahir rendah, yang merupakan faktor risiko utama stunting.
Setelah melahirkan, sebaiknya ibu didorong untuk memberikan ASI eksklusif pada bayinya selama 6 bulan. Langkah ini dianggap sebagai pilar pencegahan stunting. Selain itu, memperkenalkan praktik penyapihan yang benar setelah usia 6 bulan dan pemberian ASI hingga usia 2 tahun sangatlah penting.
Stunting merupakan indikasi utama malnutrisi dan infeksi seperti diare, helminthiasis pada anak usia dini, dan malnutrisi selama pertumbuhan janin yang disebabkan oleh ibu yang kekurangan gizi. Pertumbuhan anak terhambat didefinisikan jika tinggi badan terhadap usia anak lebih dari dua standar deviasi Median Standar Pertumbuhan Anak WHO.
Stunting pada anak usia dini, terutama pada 1000 hari pertama sejak pembuahan hingga usia dua tahun, mengganggu pertumbuhan dan berdampak buruk pada perkembangan fungsional anak. Beberapa konsekuensinya termasuk buruknya kemampuan kognitif dan kinerja akademis, hilangnya produktivitas.
Ciri-ciri Anak Mengalami Stunting
Hal ini jika dikaitkan dengan penambahan berat badan berlebih di masa kanak-kanak, dapat meningkatkan risiko penyakit kronis terkait nutrisi di kemudian hari di masa dewasa. Berikut ciri-ciri anak mengalami stunting seperti dirangkum dari situs resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Selasa (26/12/2023).
1. Pertumbuhan tulang tertunda
2. Berat badan rendah dibandingkan anak seusianya
3. Tubuh lebih pendek dibandingkan anak seusianya
4. Proporsi tubuh yang cenderung normal tapi tampak lebih muda atau kecil untuk seusianya
5. Pertumbuhan gigi terlambat
6. Kemampuan fokus dan memori belajar buruk
7. Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya
8. Menjadi lebih pendiam pada usia 8 - 10 tahun
9. Tidak banyak melakukan kontak mata terhadap orang di sekitar
10. Mudah terserang berbagai penyakit.
Pencegahan Stunting
Dilansir dari Netmeds, stunting bisa dicegah dengan fokus pada pemberian nutrisi yang optimal pada 1000 hari pertama kehidupan seorang anak. Mulai dari konsepsi hingga anak berusia 2 tahun.
Tahapan dalam kehidupan seorang anak ini sangatlah penting karena otak berkembang pesat dan meletakkan dasar yang kuat untuk kemampuan kognitif dan keterampilan sosial di masa depan. Ini juga merupakan masa di mana anak mempunyai risiko lebih tinggi terkena infeksi yang menyebabkan diare dan gangguan lain yang dapat menghambat tumbuh kembang anak.
Memastikan nutrisi yang optimal bagi ibu hamil dan menyusui sangatlah penting. Hal ini menurunkan risiko bayi lahir dengan berat badan lahir rendah, yang merupakan faktor risiko utama stunting.
Setelah melahirkan, sebaiknya ibu didorong untuk memberikan ASI eksklusif pada bayinya selama 6 bulan. Langkah ini dianggap sebagai pilar pencegahan stunting. Selain itu, memperkenalkan praktik penyapihan yang benar setelah usia 6 bulan dan pemberian ASI hingga usia 2 tahun sangatlah penting.
(dra)